JOMBANG, KOMPASGRUPS.com - Proyek rehabilitasi jembatan ruas Tambar - Rejoso dikeluhkan warga, pasalnya pekerjaan yang berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso ini dinilai lambat.
Warga menyebut, dalam setiap harinya hanya ada beberapa pekerja yang nampak terlihat bahkan pernah tidak terlihat sama sekali.
“Pekerjaan lambat dan dikerjakan beberapa orang saja, padahal ini akses utama yang menghubungkan antara Rejoso Peterongan dan Rejoso Jogoroto,” terang Ali (39) warga Dusun Belut, Desa Ngumpul kepada wartawan media ini, Selasa (1/10/2024).
Imbas proyek yang tak kunjung selesai ini, sambung dia, membuat warga merugi.
Terlebih, ruas jalan itu merupakan akses pendidikan, perdagangan dan pertanian.
“Lalu lintas disini padat khususnya pagi hari saat berangkat sekolah dan bekerja. Ribuan orang harus mengambul arah memutar jika dari dan ke pondok Rejoso,” jelas dia.
Sementara itu menurut warga lainnya yakni Widodo (30) mengaku selama jembatan di rehabilitasi, aksesnya untuk beraktivitas sehari-hari sangat terhambat. Terlebih, ia yang bekerja di Jombang Kota harus mencari jalan memutar sehingga waktu yang ditempuh sampai di tempat kerja menjadi lama.
"Saya memang kalau kerja biasanya lewat jembatan pondok ini, aksesnya cepat jadi sampai di kota itu tidak memakan waktu lama. Nah ini sekarang jembatan dibongkar yah terpaksa harus mencari jalan memutar, memakan waktu lagi," katanya.
Ia juga mempertanyakan, mengapa jembatan dibongkar sepenuhnya, padahal di papan proyek bertuliskan rehabilitasi. "Ini jembatan dibongkar seluruhnya, masa ini rehabilitasi?," tanyanya.
Karena proses pengerjaan jembatan yang tak kunjung selesai ini, aksesnya untuk berangkat kerja jadi terhambat. Begitupun dengan para siswa yang hendak menuju ke sekolah, terpaksa harus mencari jalan memutar.
"Disini juga banyak anak sekolah, kalau jembatannya dikerjakannya lama, anak-anak sekolah ini pasti mencari jalan lain terus, alhasil sampai ke sekolahnya lama. Saya juga tidak tahu kenapa kok pengerjaannya lama padahal nilai proyeknya mencapai miliyaran," ungkapnya.
Belum terkonfirmasi berapa lama proyek itu dikerjakan sesuai jadwal, di papan proyek tidak dituliskan pekerjaan itu harus selesai kapan.
Data yang dihimpun media ini, proyek rehabilitasi jembatan ruas Tambar - Jogoroto dikerjakan menggunakan APBD Kabupatan Jombang Tahun 2024 pada satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Nilai pekerjaan rersebut cukup fantastis yakni tembus Rp 1.082.151.200,- dikerjakan oleh CV SARI BUMI PERKASA sebagai pnyedia dan konsultan CV MAHESA CONSULTANT.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi ke pihak terkait belum membuahkan hasil.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang Bayu Pancoroadi saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler tidak ada jawaban.