Menurut penuturan Veri Adiwibowo, keponakan korban yang berusia 32 tahun, sebelum kejadian, ia sempat bertemu dengan Solikin di rumah kontrakannya di Desa Podoroto sekitar pukul 07. 00 WIB. Dalam perbincangan tersebut, korban mengungkapkan rencananya untuk pergi ke sawah di Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, untuk memberikan pupuk pada tanaman padinya.
Veri menjelaskan bahwa setelah percakapan singkat, korban berangkat sendiri menuju sawah. Namun, kabar duka datang sekitar pukul 11. 20 WIB, saat warga setempat melaporkan bahwa Solikin ditemukan tidak bernyawa di tengah sawah.
"Saat menerima laporan, kami langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan. Setibanya di tempat kejadian, korban sudah tidak bernyawa dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya," jelas Kapolsek Kesamben, Iptu Niswan, ketika dikonfirmasi.
Petugas dari Polsek Kesamben serta tim medis dari Puskesmas Kesamben segera melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa korban diduga meninggal karena kondisi kesehatan, bukan akibat tindak kekerasan. Keluarga korban telah menerima kejadian tersebut, dan jenazahnya dibawa ke rumah duka.
"Pada saat kejadian, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kami menduga ia meninggal akibat kondisi kesehatan yang mendesak," tambah Iptu Niswan.
Pihak keluarga juga mengonfirmasi bahwa korban memiliki riwayat kesehatan, meskipun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai kondisi medisnya sebelum kejadian. Saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.
Melalui peristiwa ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama yang bekerja di luar ruangan, untuk selalu berhati-hati dan menjaga kesehatan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.(Zafin)
