Jombang,KOMPASGRUPS.com-Kejadian kebakaran di Pasar Mojoduwur, yang terletak di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, ternyata telah dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan penipuan.
Seorang pria yang tidak dikenal mengontak Imam Baihaqi, Kepala Desa Mojoduwur, dan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang polisi dari Polres Jombang. Dia meminta dana antara 2 juta hingga 5 juta dengan alasan untuk mendanai penyelidikan dalam rangka mencari tahu penyebab kebakaran yang terjadi pada Jumat sore, tanggal 9 Mei 2025.
Cara pelaku bertindak adalah dengan mengaku sebagai Kasat Polres Jombang. Melalui telepon seluler pada hari Sabtu (10/5/2025), pelaku menawarkan untuk mendatangkan Tim Inafis guna melakukan penyelidikan. Namun, Baihaqi tidak langsung memenuhi permintaan itu.
Kades Mojoduwur kemudian mengarahkan penelepon untuk berbicara langsung dengan Wadi, Kepala Pasar Mojoduwur. Mereka berdua sepakat bahwa dana akan diserahkan setelah tim penyelidik benar-benar tiba di lokasi.
Namun strategi penipuan tersebut tidak berhasil, karena sampai waktu yang telah ditentukan, pelaku tidak muncul. Bahkan setelah itu, orang yang menelepon malah menghapus atau menarik semua pesan yang ada di nomor Kepala Pasar Wadi.
“Seorang penelepon meminta dana antara 2 juta hingga 5 juta sebagai biaya penyelidikan penyebab kebakaran. Dia mengklaim berasal dari pihak kepolisian. Penelepon tersebut telah memberikan nomor rekening kepada kepala pasar. Namun, kami merasa curiga, sehingga tidak memenuhi permohonan dari penelepon tersebut," ungkap Baihaqi pada malam Sabtu (10/5/2025).
Baihaqi percaya bahwa tindakan tersebut merupakan jenis penipuan yang memanfaatkan keadaan darurat. Ia menekankan bahwa tidak ada keterlibatan dari pihak kepolisian Jombang maupun Mojowarno dalam permintaan uang itu.
Saya percaya bahwa itu adalah tindakan penipuan. Bukan pihak dari Polres Jombang maupun Polsek Mojowarno. Saya menegaskan bahwa itu benar-benar merupakan upaya penipuan dari individu-individu yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya dengan tegas.
Ia juga mengungkapkan rasa permohonan maafnya kepada Polres Jombang dan Polsek Mojowarno karena telah salah memahami situasi dan terburu-buru menyebarkan informasi ke masyarakat tanpa terlebih dahulu memverifikasinya dengan pihak Kepolisian.
Menanggapi insiden tersebut, Kapolsek Mojowarno, AKP Tri Sula, memastikan bahwa mereka telah berkomunikasi secara langsung dengan Kades Baihaqi. Selanjutnya, pihaknya melakukan investigasi dan pencarian terhadap nomor yang digunakan oleh pelaku.
"Setelah melakukan investigasi, kami menemukan bahwa pelaku berada di luar pulau Jawa. Kami akan terus melakukan pencarian. Kami juga mengingatkan masyarakat untuk memeriksa ke kantor polisi terdekat atau ke Polres jika menemukan sesuatu yang mencurigakan," tegas Kapolsek Mojowarno.
Pihak Polsek Mojowarno kini tengah bekerja sama dengan Polres Jombang dalam melakukan profiling dan pelacakan intensif terhadap pelaku penipuan yang diduga berasal dari luar Pulau Jawa.
Masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dan tidak langsung mempercayai permintaan dana dari orang-orang yang mengaku sebagai petugas, khususnya saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.(Zafin)
0 Komentar