Jombang,KOMPASGRUPS.com-Tekad kuat untuk meraih ilmu dan berkah di bulan Muharram mendorong seorang warga Gudo, Jombang, rela mengayuh sepeda angin sejauh belasan kilometer selama dua jam. Dia adalah Junaidi (39), yang Jumat malam (18/7/2025) tampak hadir di halaman Masjid Jami’ NU Trawasan, Sumobito, Jombang, demi mengikuti pengajian bersama Gus Bahrul Zamzami.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Gebyar Muharram 1447 H sekaligus peringatan harlah (hari lahir) Masjid Jami’ NU Trawasan yang dihelat sejak pagi hingga malam hari oleh takmir masjid setempat.
Junaidi, warga Gudo, Jombang, pria berusia 39 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai mencari barang bekas.
Ia dengan penuh semangat menempuh perjalanan panjang menggunakan sepeda angin selama sekitar dua jam untuk hadir langsung dalam pengajian dan sholawatan bersama Gus Bahrul Zamzami. Meski lelah, ia mengaku ikhlas demi mendapatkan siraman rohani langsung dari sang ustadz yang selama ini ia kagumi.
“Kalau cuma lihat di video itu kurang rasanya. Saya ingin lihat langsung, dengar langsung, dan mudah-mudahan dapat barokahnya juga,” ujarnya dengan wajah penuh semangat ketika ditemui menjelang acara di halaman masjid.
Junaidi termotivasi oleh rasa cintanya pada ilmu agama dan kekagumannya pada ceramah Gus Bahrul Zamzami yang dikenal menyampaikan dakwah dengan bahasa yang lembut, mudah dipahami, dan penuh hikmah. Selain itu, momen Muharram dan harlah masjid dianggap sebagai saat yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebelum sholat isya berangkat dari rumahnya, Junaidi mengayuh sepeda dari Gudo menuju Sumobito. Perjalanan yang ia tempuh memakan waktu sekitar dua jam melalui jalan-jalan kampung dan gelapnya malam. Ia tiba di lokasi ketika acara dimulai.
Acara tahunan ini dimulai sejak pagi hari dengan khotmil Qur’an bil ghoib, dilanjutkan khitan massal, santunan yatim piatu, pemberian santunan untuk guru-guru Madrasah Diniyah (Madin) di sekitar masjid, hingga puncak acara di malam hari berupa sholawat dan pengajian.
Selain Gus Bahrul Zamzami, turut hadir memberikan lantunan sholawat ustadz lain seperti Ustadz Fathul Jalil, Ustadz Hidayaturrohman, dan Ustadz Khoiruddin. Suasana semakin meriah dan syahdu dengan iringan hadroh Majlis Al Badar dari Nganjuk yang memimpin sholawatan.
Ketua panitia, Imam Hambali, mengaku terkejut dengan antusiasme masyarakat yang hadir dari berbagai penjuru, bahkan luar Kecamatan Sumobito. “Ini bukti kecintaan masyarakat kepada ulama dan semangat mereka memakmurkan masjid. Alhamdulillah semua berjalan lancar,” ujarnya.
Halaman dan jalan di sekitar masjid pun dipenuhi jamaah yang datang dengan berbagai, mulai dari sepeda, motor, hingga mobil.
Bagi Junaidi, perjalanan panjangnya malam itu terbayar lunas begitu ia mendengar ceramah Gus Bahrul secara langsung dan ikut larut dalam lantunan sholawat bersama ribuan jamaah. “Insya Allah semua capeknya diganti pahala. Ini juga bentuk syukur saya masih diberi kesehatan untuk datang ke sini,” pungkasnya sambil tersenyum.
Acara semacam ini menunjukkan bahwa tradisi menyambut tahun baru Islam dan merayakan harlah masjid tetap terjaga dengan baik di masyarakat. Kisah Junaidi pun menjadi contoh nyata bagaimana kecintaan terhadap ilmu agama mampu mengalahkan jarak dan lelah.(Zafin)
0 Komentar