Jombang,Kompasgrups.com-Suasana penuh keberkahan dan kebersamaan menyelimuti ribuan warga Jombang yang memadati Alun-alun pada Rabu malam (22/10/2025). Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025 sekaligus Hari Jadi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang ke-115, masyarakat larut dalam lantunan sholawat dan doa bersama bertajuk “Jombang Bersholawat”.
Sejak sore, jamaah dari berbagai kecamatan bahkan luar daerah berdatangan memenuhi Alun-alun Jombang. Acara dimulai selepas salat Isya, menghadirkan tokoh agama dan majelis sholawat ternama, serta tausiah penuh hikmah yang disampaikan oleh Gus Kautsar dari Pondok Pesantren Al Falah, Kediri.Lantunan sholawat menggema merdu di tengah udara malam, menciptakan suasana religius yang syahdu dan damai.
“Acara ini adalah wujud rasa syukur dan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW serta bentuk kebersamaan warga Jombang. Santri, masyarakat, dan pemerintah bersatu dalam doa untuk Jombang yang semakin berkah,”.
Usai kegiatan berakhir sekitar pukul 23.30 WIB, suasana Alun-alun berangsur sepi. Namun, di simpang tiga SMAN 1 Jombang, terlihat empat ibu-ibu masih menunggu kendaraan pulang menuju kawasan belakang MIN 1 Kauman Jombang. Karena sudah larut malam dan tidak ada angkutan umum yang lewat, mereka tampak kebingungan dan lelah.
Beberapa menit kemudian, sebuah mobil patroli Polres Jombang yang sedang berkeliling berhenti di dekat mereka. Melihat kondisi tersebut, petugas dengan sigap turun dan menawarkan tumpangan untuk mengantar para ibu itu pulang dengan aman.
“Kami sudah menunggu cukup lama jalan kaki dan tidak ada angkutan yang lewat. Alhamdulillah, bapak-bapak polisi datang dan menawarkan tumpangan. Kami sangat berterima kasih, rasanya sangat terbantu,” ungkap salah satu ibu rumah tangga sambil tersenyum haru.
Kepolisian Resor (Polres) Jombang membenarkan kejadian tersebut. Petugas yang bertugas malam itu merupakan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) yang sedang melakukan patroli di sekitar pusat kota.
“Benar, anggota kami sedang berpatroli usai kegiatan masyarakat di Alun-alun. Saat melihat ada warga kesulitan transportasi, mereka langsung mengambil inisiatif untuk membantu mengantarkan hingga rumah,” ujar salah satu petugas patroli Polres Jombang.
Senada, KBO Lantas Polres Jombang, Iptu Samsul Arifin, menegaskan bahwa tindakan anggotanya merupakan bentuk nyata dari tugas kepolisian yang tak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pelayanan kemanusiaan.
“Itu bagian dari pengabdian kami kepada masyarakat. Arahan dari Kapolres jelas — polisi harus selalu hadir di tengah warga, memberikan rasa aman dan membantu kapan pun dibutuhkan,” tegas Iptu Samsul.
Panitia pelaksana mengapresiasi peran aparat keamanan yang menjaga jalannya acara dari awal hingga akhir. Ribuan jamaah yang hadir merasa aman dan nyaman berkat koordinasi antara Polres Jombang, TNI, Satpol PP, serta relawan dari berbagai organisasi masyarakat.
Selain sholawatan, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat karakter masyarakat Jombang sebagai kota santri yang menjunjung nilai keislaman, toleransi, dan gotong royong.
Berbagai kegiatan sosial dan budaya digelar sepanjang peringatan Hari Santri dan Hari Jadi Pemkab Jombang ke-115. Semua mengarah pada satu tujuan: meneguhkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah kehidupan masyarakat.
Peristiwa sederhana di simpang tiga SMAN 1 Jombang malam itu menjadi simbol nyata dari makna Hari Santri — semangat menolong, menghargai sesama, dan menjaga kedamaian. Spirit religius yang digaungkan dalam Jombang Bersholawat terbukti tak berhenti di panggung acara, melainkan menjelma dalam tindakan nyata aparat dan warga.
“Jombang Bersholawat” bukan hanya tentang lantunan doa dan pujian, tetapi juga tentang kepedulian dan kemanusiaan. Polisi yang mengantarkan ibu-ibu pulang malam itu menjadi cerminan bahwa semangat Hari Santri hidup dalam keseharian — sederhana namun bermakna.
Dengan semangat religius, rasa syukur, dan kepedulian sosial, masyarakat Jombang menegaskan kembali jati dirinya sebagai Kota Santri yang Beradab, Beriman, dan Berkemajuan.(Zafin)