Hal tersebut mendapat tanggapan dari ketua IWB. Abi arbain menilai semua wartawan sama dan tidak ada perbedaan, manakala ada pihak personal yang menyampaikan bahwa seorang wartawan harus terdaftar Dewan Pers, sudah merupakan tindakan untuk mencekal seseorang dalam berkarya. Senin (7/10/2024)
"Tempo hari saya di konfirmasi salah seorang wartawan, prihal unggahan tiktok saya akan kondisi tambang di rogojampi yang belum di Reklamasi total.akan tetapi ada yang berbeda dari sesi konfirmasi via WhatsApp dengan mengatakan bahwa"Jurnalis bukan perkumpulan bapak.Meskipun anggotanya ada yang jadi jurnalis.Jurnalis pun tidak semua tercatat di dewan pers bapak," Kata Wartawan tersebut
Lebih lanjut, Abi Arbain menambahkan“ bahwa apa yang di katakan wartawan tersebut terkesan menilai bahwa yang layak menjadi jurnalis harus terdaftar dewan pers dan yang tidak terdaftar bukan jurnalis."terang abi Arbain
Sementara fakta bahwa rekan-rekan wartawan sudah merupakan mitra dan sekaligus pelaku kontrol sosial di bawah naungan perusahaan pers.
"Semua karya rekan-rekan wartawan apapun bentuk nya patut kita hargai, selama wartawan mengerti akan poksi profesi tentu mereka telah ada dalam perusahaan pers itu sendiri. Lantas apakah ketika bentuk legalitas di haruskan terdaftar dewan pers? sedangkan pada masa uji kompetensi (UKW) sendiri masih di kenakan biaya jutaan rupiah,"ungkapnya
"Namun, apapun bentuknya itu hak dari yang bersangkutan. Akan tetapi kami IWB bersedia memberikan tempat kepada seluruh awak media bergabung di IWB, terlepas terdaftar dewan pers ataupun tidak, yang terpenting ialah gaji rekan-rekan wartawan tidak bersumber dari APBN dan APBD.karena perusahaan pers yang mereka naungi adalah independen."tutup Abi Arbain.(Her/Tim)
