Acara yang dilaksanakan pada Jumat (25/10) ini dihadiri oleh perangkat desa, tenaga medis, kader posyandu, serta warga setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan dini dan penanganan masalah kesehatan.
Kepala Desa Wringinrejo Mua'dim Damiri S.H " menekankan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam menurunkan angka penderita TBC dan stunting, serta mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarga.
Pada kesempatan itu, tenaga kesehatan dari Puskesmas Gambiran Didik "memberikan penjelasan mengenai bahaya, gejala, dan cara mencegah TBC. Selain itu, mereka juga mengedukasi warga tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah penularan TBC.
Dijelaskan bahwa TBC dapat disembuhkan jika pasien menjalani pengobatan secara disiplin selama 6-8 bulan, disertai menjaga kebersihan lingkungan.Ujarnya.
Sementara itu, dalam sesi penanganan stunting, disampaikan petugas puskemas Gambiran Kartini " bahwa stunting tidak hanya berdampak pada tinggi badan anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan otak dan kemampuan kognitif,"Ungkapnya.
Kartini juga menambahkan",masyarakat diimbau untuk menjaga asupan gizi anak sejak dini dan memberikan perhatian khusus pada kesehatan dan pola makan anak,"Imbuhnya.
Masyarakat yang hadir merespons positif kegiatan ini, dan mereka menyadari pentingnya peran keluarga serta lingkungan dalam mencegah TBC dan menangani stunting. Diharapkan para kader posyandu dapat terus berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada warga, sehingga program kesehatan di desa dapat berjalan dengan optimal.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan angka penderita TBC dan stunting di Desa Wringinrejo dapat berkurang, serta masyarakat dapat hidup lebih sehat dan sejahtera.(Ketut)
0 Komentar