Jombang,KOMPASGRUPS.com - Suasana meriah dan rasa syukur menyelubungi lapangan olahraga Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Hari itu, ribuan warga berkumpul untuk merayakan acara tahunan "Andum Alpukat," sebuah tradisi unik yang memperingati hasil panen alpukat di Wonosalam pada Minggu, (2/2/2025).
Acara dibuka oleh Pj Bupati Jombang Dr. Drs. Teguh Narutomo M. M, yang didampingi oleh Ny. Irnie Victorynie Teguh Narutomo, S. Pd. , M. Pd. , P. Hd. , and dihadiri oleh kepala OPD terkait, Camat Wonosalam, Forkopimcam, Kepala Desa Sambirejo, serta tokoh masyarakat dan petani setempat.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jombang mengajak masyarakat untuk berdoa bersama atas bencana yang belakangan menimpa Kabupaten Jombang. Ia juga mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini sebagai wujud syukur atas limpahan rezeki dari hasil panen alpukat.
“Acara Andum Alpukat ini merupakan kegiatan yang sangat positif, sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari para petani dan masyarakat Wonosalam atas hasil panen yang melimpah,” jelasnya.
Keunikan acara ini terletak pada jumlah alpukat yang dibagikan, yang selalu disesuaikan dengan tahun penyelenggaraan. Tahun ini, sebanyak 2025 buah alpukat segar dibagikan gratis kepada masyarakat yang hadir.
Tak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan kirab hasil bumi yang melibatkan 13 RT dari Desa Sambirejo, memamerkan kekayaan dan keragaman hasil pertanian Wonosalam.
Perlu dicatat, Wonosalam dikenal sebagai penghasil durian, namun potensi pertanian lainnya juga sangat melimpah, seperti alpukat, kopi, cengkeh, salak, nangka, dan rambutan. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa populasi pohon alpukat di Kabupaten Jombang mencapai 49. 279 pohon, di mana 87% di antaranya berada di Wonosalam. Bulan Februari sendiri menjadi puncak panen alpukat, sehingga acara ini menjadi waktu yang tepat untuk merayakan dan mempromosikan potensi pertanian daerah.
Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian juga memberikan dukungan nyata dengan menyerahkan 100 bibit alpukat kepada petani Sambirejo. Diharapkan langkah ini dapat terus mengembangkan alpukat sebagai komoditas unggulan desa.
“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya pelestarian dan pengembangan alpukat varietas unggul Wonosalam, seperti varietas Gobang 01 yang sudah terdaftar di Kementerian Pertanian,” ujar Pj Bupati Jombang.
Teguh Narutomo juga mengajak seluruh masyarakat untuk mempromosikan event tahunan asli Wonosalam ini. “Saya berharap masyarakat meng-highlight acara ini. Sampaikan kepada dunia bahwa di Wonosalam ada acara ini, yang bisa ditonton dan dinikmati oleh banyak orang,” tambahnya.
Andum Alpukat bukan hanya sekadar perayaan panen, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar petani, memperkuat solidaritas masyarakat, serta mempromosikan potensi wisata Wonosalam.
“Diharapkan, semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan hasil pertanian Wonosalam,” ucap Teguh Narutomo.
Sebagai informasi, sekitar 12 tumpeng yang berisi kekayaan alam Wonosalam dikirab dalam acara Andum Alpukat. Tumpeng tersebut terdiri dari alpukat dan hasil bumi lokal seperti salak, rambutan, pisang, dan lainnya.
Untuk menambah daya tarik pengunjung, peserta kirab menyusun tumpeng dalam berbagai bentuk menarik, seperti naga, kapal, dan sosok petani.
Di tengah lapangan Desa Sambirejo, terdapat gunungan alpukat setinggi sekitar 10 meter. Tumpeng dan gunungan ini dibagikan gratis kepada seluruh pengunjung.
Pj Bupati Jombang mendapatkan kesempatan untuk menikmati langsung alpukat khas Desa Sambirejo. Alpukat ini terkenal dengan teksturnya yang lembut, rasa manis yang menggugah selera, serta daging buah yang tebal.
Dalam acara tersebut, Pj Bupati juga secara simbolis menyerahkan bibit alpukat kepada kelompok tani. Diharapkan, penyerahan bibit ini dapat menambah ragam varietas alpukat yang ada di Wonosalam.(Zafin)
0 Komentar