Jombang,KOMPASGRUPS.com–Sebuah momentum penting digelar oleh Gerakan Pemuda Ansor Jombang dalam menjaga nilai-nilai kedisiplinan dan kehormatan organisasi Banser.
Kegiatan bertajuk Training of Trainer (ToT) Provost dan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Banser ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (21–22 Juni 2025), di MAN 6 Jombang, Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pelatihan ini merupakan bagian dari agenda penguatan peran Provost Banser sebagai pengawal kedisiplinan organisasi, sekaligus menjadi ruang kaderisasi kepemimpinan bagi Banser di berbagai tingkatan.
Acara ini melibatkan 102 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur, terdiri atas 50 peserta ToT Provost dan sisanya mengikuti program Sespim Satkorcab Jombang.
Ketua Satkorwil Banser Jawa Timur, Riza Ali Faizin, M.Pd., hadir sebagai pemateri utama yang menekankan pentingnya ketegasan dan keberanian seorang provost. Ia mengingatkan bahwa Banser bukan sekadar perkumpulan, tetapi barisan yang memiliki komando dan kehormatan.
Sementara itu, Gus Fiqi (Taufiqi Fakkarudin Assilahi), Ketua PC GP Ansor Jombang, turut mempertegas peran vital pelatihan ini dalam membentuk kesiapan fisik dan mental kader Banser yang siap menjalankan amanah ulama dan masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan di kompleks MAN 6 Jombang, Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 21–22 Juni 2025. Selama dua hari, peserta mengikuti rangkaian pelatihan intensif yang disusun untuk meningkatkan kualitas individu maupun kolektif dalam struktur Banser.
Pelatihan ini digelar untuk menjawab berbagai tantangan organisasi dalam menghadapi era modernisasi, sekaligus sebagai bentuk pembenahan internal. Menurut Riza Ali, banyak kader baru Banser berasal dari berbagai latar belakang profesional, termasuk dokter dan akademisi, sehingga penting untuk menjaga kualitas, adab, dan semangat kebersamaan.
“Banser bukan gerombolan, tapi barisan. Jika ada pengurus di tingkat PAC atau PC yang tidak selaras, Provost harus berani menegur. Ini organisasi, bukan sekadar kumpulan individu bebas,” tegasnya.
Selama pelatihan, peserta dibekali dengan sejumlah materi strategis, di antaranya:
-Penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah.
-Strategi pengamanan massa dan teknik lapangan.
-Manajemen organisasi dan kepemimpinan.
-Etika pelayanan terhadap kiai dan struktur NU.
Pelatihan ini tidak hanya difokuskan pada aspek teknis dan administratif, tetapi juga memperkuat nilai adab dan tanggung jawab sebagai pengemban amanah. Gus Fiqi menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan merupakan langkah nyata untuk mencetak kader-kader yang memiliki integritas dan siap berkorban demi organisasi.
“Banser tidak butuh banyak, tapi butuh yang siap. Provost dan Sespim ini adalah garda pertama kedisiplinan,” ungkapnya.
Dengan pelatihan ini, GP Ansor Jombang melalui Banser berkomitmen menciptakan struktur organisasi yang disiplin, profesional, dan loyal terhadap nilai-nilai ke-NU-an. Para peserta didorong untuk menjadi lebih dari sekadar pengemban atribut, tetapi menjadi penggerak yang tangguh, bijak, serta siap bertindak dalam garis komando demi menjaga marwah Banser dan kehormatan ulama.
Pelatihan ini menjadi bukti bahwa Banser tengah serius berbenah. Dengan penguatan fungsi Provost dan kaderisasi pimpinan, organisasi ini terus memperkuat posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan loyalitas terhadap Nahdlatul Ulama.(Zafin)
0 Komentar