(Foto petugas kepolisian dan Damkar saat di lokasi kebakaran)
JOMBANG,KOMPASGRUPS.COM –Suasana malam di Dusun Jeblok, Desa Brudu, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, mendadak mencekam pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Sebuah rumah milik warga bernama Zainul Aripin terbakar hebat hingga nyaris rata dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil ditaksir mencapai sekitar Rp70 juta.
Menurut laporan yang dihimpun dari kepolisian dan keterangan saksi, kebakaran terjadi ketika rumah dalam keadaan kosong. Pemilik rumah, Zainul Aripin, bersama istri dan anaknya, diketahui sedang berada di Rumah Sakit Mojowarno untuk keperluan keluarga sejak pukul 18.00 WIB.
Sekitar pukul 19.30 WIB, Zainul menerima telepon dari saudaranya yang tinggal di sebelah rumah, mengabarkan bahwa api telah membakar bagian dapur rumahnya. Warga sekitar segera berhamburan keluar dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran Kecamatan Mojoagung.
Tak berselang lama, satu unit mobil Damkar tiba di lokasi dan bersama warga melakukan upaya pemadaman. Setelah berjibaku selama hampir satu jam, api berhasil dijinakkan sekitar pukul 20.30 WIB.
Petugas Polsek Sumobito yang menerima laporan segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pengamanan area, identifikasi awal, serta memintai keterangan saksi-saksi.
Beberapa saksi yang berada di lokasi, antara lain Eko (50), Koirul (51) — keduanya warga Dusun Jeblok — serta M. Aziz Aminullah (27), anak korban, memberikan keterangan bahwa api pertama kali terlihat dari bagian belakang rumah, tepatnya di area dapur. Dalam hitungan menit, kobaran api cepat membesar karena material bangunan sebagian besar berbahan kayu.
Dari hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan sisa-sisa perabotan rumah tangga yang hangus terbakar. Tidak ditemukan tanda-tanda adanya unsur kesengajaan atau tindakan kriminal.
Kapolsek Sumobito AKP Bagus Tejo Purnomo, S.H., S.K.M., M.H., melalui petugas Ka SPKT Polsek Sumobito yang memimpin penanganan di lapangan, menjelaskan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, mengingat rumah dalam keadaan kosong dan tidak ada aktivitas yang berpotensi memicu api secara langsung.
“Kami bersama anggota Reskrim dan tim pemadam kebakaran dari Mojoagung langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan warga. Api bisa dipadamkan sekitar satu jam kemudian. Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian cukup besar, sekitar tujuh puluh juta rupiah,” ujarnya.
Kerugian tersebut meliputi sebagian besar atap dan dinding rumah, perabotan, alat elektronik, serta dokumen pribadi milik keluarga korban yang ikut hangus terbakar.
Usai api padam, warga sekitar bersama perangkat desa bergotong royong membantu membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Pemerintah Desa Brudu turut meninjau lokasi pada malam yang sama dan berencana memberikan bantuan darurat berupa sembako dan material bangunan untuk meringankan beban keluarga Zainul.
Kepala Desa Brudu menyampaikan keprihatinannya dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik, terutama saat meninggalkan rumah dalam waktu lama.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi warga untuk selalu memeriksa kondisi instalasi listrik dan memastikan keamanan rumah sebelum bepergian. Kebakaran akibat korsleting listrik masih menjadi salah satu penyebab utama insiden kebakaran rumah tangga di wilayah Kabupaten Jombang.
Pihak kepolisian berharap masyarakat tidak segan melapor segera jika menemukan potensi bahaya kebakaran agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.(Zafin)
