Di pendopo kantor desa, dokter Puskesmas dan timnya juga sudah siap untuk mengecek kesehatan para manusia yang terganggu mentalnya itu satu persatu, sebelum dicek kesehatannya, semua pasien tersebut terlebih dahulu diajak senam pagi bersama. Tidak satu pasien pun yang berontak, artinya semua pasien ODGJ tersebut mengikuti arahan Kades dan Dokter.
Dari jumlah yang ada, Pemdes Penambangan sudah berhasil menyembuhkan satu pasien.
"Dari total 36 orang pasien penderita ODGJ, ada satu sudah sembuh, sekarang kami rekrut jadi tenaga kebersihan di Bumdesa, sebagai cleaning service," kata Kades Penambangan Helmy Firmansyah.
Sedangkan, lanjut Helmy, untuk konsep penyembuhan pasien ODGJ ini, tim kita rutin tiap minggu datang ke rumah masing-masing, sambil mendistribusikan obat bagi mereka. Sebulan sekali kami kumpulkan di kantor desa, biar tahu perkembangan mereka satu persatu, ini gratis," lanjutnya.
Ditanya soal tempat rehabilitasi khusus bagi pasien ODGJ di desanya, Helmy mengatakan di desa Penambangan belum ada ruang khusus untuk merawat mereka.
"Saat ini kita bekerjasama dengan pihak keluarga, kami datangi door to door. Harapan kami pemerintah daerah khususnya dinas terkait agar meluangkan waktunya untuk menengok pasien ODGJ ini secara intensif, sekaligus kita juga butuh bimbingan dan arahan dari dinas terkait," tutur Helmy.
Seorang pasien ODGJ yang sudah sembuh, Mamad warga setempat, mengaku senang sudah sembuh dari penyakit ini.
"Sekarang saya diberi pekerjaan oleh pak lurah sebagai tukang kebun di kantor desa, di gaji 200 ribu per minggu," pungkas Mamad. (Ir-W)
0 Komentar