Pelaku pembunuhan ini terdiri dari pacar korban dan dua rekannya. Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap adalah AP, seorang pria berusia 19 tahun yang merupakan pacar korban, serta dua pemuda lainnya, AT yang berusia 18 tahun dan LI yang berusia 32 tahun, keduanya berasal dari Kunjang, Kediri.
"Kami menangkap mereka di Perak, kemudian melanjutkan pengembangan penyelidikan ke wilayah Kediri," jelas Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra.
Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap adalah AP, berusia 19 tahun, warga Sembung, Perak, Jombang, yang juga merupakan pacar korban, serta AT dan LI, keduanya berusia 18 tahun, berasal dari Kunjang, Kediri.
"Kami menangkap ketiganya di Perak, kemudian melakukan pengembangan kasus ke wilayah Kediri," jelas Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra.
AP menjadi pelaku utama dalam insiden ini dan bahkan harus menerima hadiah yang tidak diinginkan berupa timah panas di kakinya karena melawan saat ditangkap. Ketiga pelaku nekat melakukan tindakan keji terhadap Putri dengan mengajaknya berjanji temu di wilayah Kecamatan Mojowarno.
Korban kemudian dibawa oleh AP ke sebuah warung kopi di wilayah Perak, Jombang, sebelum akhirnya dibawa kembali ke daerah Kunjang, Kediri, ke salah satu rumah pelaku.
"Korban ditinggalkan di rumah tersebut, sementara pelaku pergi untuk membeli minuman keras dan melanjutkan pesta miras di rumah itu," tambahnya.
Setelah itu, dalam keadaan di bawah pengaruh alkohol, pelaku mengajak korban ke area persawahan dan melakukan pemerkosaan.
"Korban awalnya diperlakukan dengan kasar dan dipukul karena melawan. Setelah korban lemas, mereka memperkosa korban secara bergiliran di areal persawahan," tambahnya.
Setelah mengalami kondisi lemas, korban bernama Putri dibawa kembali ke daerah Purwoasri, Kediri, dan kemudian dibuang ke dalam sungai. Ia akhirnya ditemukan di wilayah Pacarpeluk, Megaluh.
Setelah itu, pelaku juga mengambil motor milik korban dan menjualnya seharga Rp 2 juta," tambahnya.
Sebelumnya, penemuan jasad seorang perempuan cantik di Saluran Induk Mrican Kanan menggemparkan warga Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Jombang pada Selasa pagi, 11 Februari. Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 05. 30.
"Ditemukannya posisi jasad yang hanyut di tengah sungai, membuat warga segera mendekat untuk menyingkirkannya," jelas Kasun Peluk, Widyarto Adi Candra. Ia menyampaikan bahwa jasad wanita tersebut berasal dari wilayah hulu sungai.
"Hanyut dari selatan ke utara, akhirnya ia diangkat sambil menunggu kedatangan polisi," tambahnya.Widyarto menjelaskan bahwa wanita tersebut tidak dikenali oleh warga setempat dan tidak berasal dari Desa Pacarpeluk.
"Identitasnya belum diketahui, tetapi ia tampak sangat muda, mengenakan baju lengan panjang berwarna oranye dan legging hitam, dengan rambut panjang," jelasnya.
Saat proses evakuasi berlangsung, Widyanto juga melihat adanya bekas luka di tubuh korban tersebut.Terutama di bagian kepala korban, yang masih mengeluarkan darah.
"Ada luka sobek di kepala, dan saat diangkat, dari mulutnya mengeluarkan busa," tambahnya. (Zafin)
