Banyuwangi, KOMPASGRUPS.COM– Semangat kemerdekaan yang membara di perayaan HUT RI ke-80 di Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, mendadak sirna. Alih-alih merayakan kemajuan, warga justru mendapati "kado pahit": ambruknya kandang ayam petelur senilai kurang lebih Rp200 jutaan yang dibangun dari Dana Desa, sebelum sempat menghasilkan sebutir telur pun. Proyek yang digadang-gadang sebagai penopang ketahanan pangan desa ini kini hanya menyisakan puing-puing yang menganga.
Kandang ayam yang baru rampung itu kini hanya berupa tumpukan atap asbes dan rangka kayu yang berserakan. Warga setempat tak bisa menyembunyikan kekecewaan dan amarah atas kejadian yang mencoreng perayaan kemerdekaan ini.
Hasil investigasi awak media di lapangan mengungkap bahwa konstruksi kandang ayam tersebut jauh dari standar yang diharapkan. Rangka kayu tampak ringkih, penyangga rapuh, sambungan asal-asalan, dan pondasi tanpa pengikat yang memadai.
"Kami sangat kecewa. Bangunan semacam ini jelas tidak mungkin menelan anggaran hingga ratusan juta. Jangankan bertahan lama, diterjang angin kencang saja langsung ambruk," ungkap seorang warga Desa Sidodadi yang enggan untuk tidak disebutkan namanya.
Ambruknya kandang ayam ini memunculkan dugaan kuat adanya kelalaian dalam perencanaan, penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi, serta lemahnya pengawasan proyek. Masyarakat menuntut agar dilakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan Dana Desa dalam proyek ini.
Kejadian ini menjadi ironi di tengah semangat perayaan kemerdekaan. Dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat justru terbuang percuma.
Kompasgrups.com akan terus menginvestigasi kasus ini, mengumpulkan bukti-bukti, dan mengawal proses hukum agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dapat segera dimintai pertanggungjawaban. Kami berkomitmen untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, dan Dana Desa benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat. (Red/tim)
