Jombang,Kompasgrups.com-Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Wiwin Sumrambah, S.Pt., M.AP, menggelar acara reses bersama masyarakat pada Jumat malam (31/10/2025) pukul 19.00 WIB. Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh makna ini mengusung tema “Sosialisasi Literasi Budaya untuk Membangun Sikap Toleransi Masyarakat.”
Dalam sambutannya, Wiwin Sumrambah menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan sosialisasi bukan semata menyerap aspirasi masyarakat, tetapi juga mempererat silaturahmi antara wakil rakyat dengan konstituennya. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang telah memilihnya sebagai wakil di tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Sosialisasi ini menjadi ajang untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat, agar kami sebagai wakil rakyat dapat benar-benar memahami kebutuhan dan aspirasi warga,” ujar Wiwin di hadapan peserta. Ia menambahkan bahwa seorang wakil rakyat harus sering turun langsung ke masyarakat, tidak hanya saat masa kampanye, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk berperan serta dalam pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Wiwin menyoroti pentingnya literasi budaya di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi. Ia menilai, masyarakat kini sedang menghadapi pergeseran nilai-nilai budaya akibat perubahan zaman yang sangat cepat.
“Kita sedang berada di era pergeseran budaya, di mana banyak dari kita belum siap menghadapi perubahan, terutama karena pengaruh handphone (HP),” jelasnya.
Wiwin kemudian menyampaikan sebuah pertanyaan reflektif kepada para hadirin:“Kita memberi anak HP itu supaya anak diam, atau supaya tidak mengganggu kita yang sedang menonton drama Korea?”
Pernyataan ini memicu tawa sekaligus renungan bersama. Ia mengingatkan bahwa dulu, ketika anak rewel, orang tua berusaha menghibur dengan interaksi langsung. Kini, interaksi itu mulai tergantikan oleh layar HP. Akibatnya, anak-anak justru belajar budaya bukan dari orang tua, melainkan dari HP.
Acara sosialisasi tersebut juga diisi dengan dua sesi materi literasi budaya oleh narasumber kompeten.
Pemateri pertama, Dr. Deni Widyo, S.E., M.M., memaparkan materi berjudul “Sosialisasi Literasi Budaya untuk Membangun Sikap Toleransi Masyarakat.” Ia menjelaskan pentingnya memahami dan menghargai keberagaman budaya sebagai pondasi membangun toleransi sosial di tengah masyarakat majemuk.
Pemateri kedua, Widy Taurus Sandy, S.E., M.SM., menyampaikan materi “Merajut Harmoni, Menjaga Jati Diri.” Ia menekankan bahwa menjaga jati diri bangsa harus dimulai dari kesadaran individu untuk mengenali dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya lokal.
Dalam pemaparannya, Widy Taurus Sandy juga menyoroti definisi literasi budaya dari berbagai perspektif, termasuk menurut UNESCO (2013), Kemendikbud RI (2017), dan ahli antropologi Indonesia. Ia menyimpulkan bahwa literasi budaya adalah kemampuan memahami, menghargai, dan memaknai budaya sendiri maupun budaya orang lain, agar tercipta kehidupan sosial yang harmonis dalam keberagaman.
Melalui kegiatan ini, Wiwin Sumrambah berharap masyarakat dapat semakin memahami pentingnya menanamkan literasi budaya sejak dini. Ia menegaskan bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam menanamkan nilai-nilai moral serta budaya kepada anak-anak.
“Kita harus kembali membangun interaksi dan komunikasi di rumah. Jangan biarkan anak-anak kita belajar lebih banyak dari layar gawai dibanding dari kita, orang tuanya sendiri,” tutup Wiwin dengan penuh harap.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan diskusi ringan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul seputar cara menghadapi pengaruh negatif media digital terhadap anak dan pelestarian nilai budaya di era modern.(Zafin)


 
 
 
 
