Glenmore, Banyuwangi, KOMPASGRUPS.COM – Proyek jalan yang baru saja diresmikan di RW 5, Desa Sidoluhur, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, kini menjadi buah bibir. Bukan karena kualitasnya yang membanggakan, melainkan karena kondisinya yang memprihatinkan. Diduga kuat, proyek ini menjadi ladang basah bagi oknum-oknum korup yang tega menilap uang rakyat.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa jalan yang seharusnya mulus dan tahan lama ini justru tampak seperti kue lapis yang mengelupas. Aspal hotmix yang tipis dan rapuh mudah sekali terkelupas, bahkan di beberapa titik terlihat amblas, mengindikasikan fondasi yang dibangun asal-asalan. Warga pun geram, menduga anggaran yang seharusnya digunakan untuk membangun jalan berkualitas tinggi telah diselewengkan.
"Kami merasa sangat kecewa dan marah. Jalan ini baru selesai dibangun, tapi kondisinya sudah seperti ini. Ini jelas-jelas ada yang tidak beres," ungkap seorang warga dengan nada kesal.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp. 195.473.000,00 dengan pelaksana CV. ASPAC ini seharusnya memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Namun, kenyataannya, warga merasa tertipu dan mempertanyakan integritas serta profesionalisme pihak-pihak yang terlibat.
Ketika dikonfirmasi, pemilik CV ASPAC memberikan jawaban yang terkesan mengada-ada. Melalui pesan WhatsApp, ia berdalih bahwa kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh "jadwal service dari pabrik" yang kebetulan dilakukan tengah malam. Alasan ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa perbaikan jalan harus dilakukan tengah malam? Apakah ada sesuatu yang disembunyikan?
Ketua Info Warga Banyuwangi (IWB), Abi, turut angkat bicara mengenai kualitas pembangunan jalan yang amburadul ini. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman, untuk segera melakukan investigasi mendalam terhadap proyek ini.
"Transparansi dan akuntabilitas harus ditegakkan. Jangan sampai anggaran publik digunakan untuk memperkaya diri sendiri. Masyarakat Glenmore berhak mendapatkan jalan yang layak dan berkualitas," tegas Abi.
Abi juga menambahkan bahwa jika terbukti ada indikasi korupsi, pelaku harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku. "Jangan biarkan uang rakyat dikorupsi dan kualitas infrastruktur di Banyuwangi terus merosot," pungkasnya. (tim)
