Acara peluncuran ini ditandai dengan momen pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Bang Jack sebagai pendiri Hadroh As Sholihin. Tumpeng tersebut diserahkan kepada Ketua Ustadz Basyarunatiq, pelatih Ustadz Mifathul, serta Gus Fahmi.
Acara yang berlangsung dengan penuh khidmat ini diselenggarakan di Perum KD Asri, Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada malam Jumat, 31 Januari 2025.
Dalam sambutannya, Joko Prasetyo menjelaskan bahwa Jami'iyah Hadroh As Sholihin (AS) didirikan pada 31 Januari 2025, bertepatan dengan hari kelahiran NU yang jatuh pada tanggal 16 Rajab 1344 H, atau 31 Januari 1926 M.
"Dinamakan As Sholihin dengan harapan semoga kita benar-benar menjadi pribadi yang sesuai dengan arti Sholihin, yakni soleh atau taat beragama," jelasnya.
Lebih lanjut, Bang Jack mengutip Imam Khazin dalam tafsirnya yang menjelaskan bahwa “as-shālihīn” adalah bentuk jamak dari “shālih,” yang berarti orang-orang yang baik, baik dari segi lahiriah maupun batiniah.
"Tujuan dari semua ini adalah untuk memohon barokah kepada NU dan para ulama yang sholeh, serta untuk selalu mencintai baginda Sayidina Muhammad SAW. Tiada cinta yang abadi, kecuali cinta kepada Tuhan dan utusannya," ungkap Bang Jack.
Tahun 2025, Harlah NU mengusung tema "Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat," yang mencerminkan komitmen kuat NU dalam memperkuat khidmah kepada masyarakat.
Di akhir sambutannya, Bang Jack mengajak seluruh anggota Hadroh As Sholihin untuk terus bersinergi dengan PCNU dalam membangun Kota Jombang yang harmonis dan berdaya.
"Mari kita jadikan momentum Harlah NU ke-102 ini sebagai dorongan untuk semakin mempererat kebersamaan dalam membangun Kabupaten Jombang yang lebih maslahat dan berdaya," tutupnya.
Peringatan Harlah NU ke-102 ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Jombang, sejalan dengan semangat NU dalam mengabdi kepada umat dan bangsa. (Zafin)
0 Komentar