Jombang, KOMPASGRUPS.com - Identitas mayat tanpa kepala yang ditemukan di Jombang hingga saat ini masih belum terungkap. Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa warga, namun hasil yang didapatkan masih jauh dari memuaskan.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengungkapkan dalam keterangannya pada Selasa (18/2/2025) bahwa hingga saat ini belum ada laporan tentang orang hilang yang berkaitan dengan penemuan mayat tersebut. "Kami telah mendatangi beberapa warga, namun keluarga yang kami hubungi ternyata masih hidup," jelasnya di kantor Satreskrim Polres Jombang.
Menurut AKP Margono, pihak kepolisian telah memeriksa sekitar 3 hingga 4 warga, namun hasil pengecekan menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan korban. "Semua warga yang kami periksa ternyata tidak kehilangan anggota keluarganya," tegasnya.
Walaupun begitu, penyelidikan masih terus berlangsung. Polisi melakukan identifikasi secara menyeluruh untuk mengungkap identitas korban. "Kami berharap kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke Satreskrim Polres Jombang. Laporan dari warga sangat penting untuk mempercepat proses identifikasi," tambahnya.
Pihak kepolisian juga sedang memikirkan kemungkinan untuk melakukan tes DNA guna membandingkan data yang ada. “Semakin banyak laporan yang kami terima, semakin mudah bagi kami untuk melakukan penyelidikan yang lebih mendalam,” kata AKP Margono.
Sementara itu, mengenai batas waktu yang ditetapkan oleh RSUD Jombang, yaitu maksimal 30 hari bagi jenazah untuk berada di rumah sakit sebelum dimakamkan, pihak kepolisian memastikan akan mematuhi prosedur tersebut.
"Kami akan terus mematuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh RSUD Jombang. Namun, kami tetap akan mengambil sampel DNA untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika ada anggota keluarga yang datang, kami akan melakukan perbandingan untuk memastikan identitas korban," tutupnya.
Pada Rabu, 12 Februari 2025, ditemukan mayat seorang pria tanpa kepala di saluran irigasi sawah Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Beberapa jam setelah penemuan mayat tersebut, kepala korban ditemukan tidak jauh dari lokasi, tepatnya di sekitar Kali Konto, Dusun Kedung Lempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Jombang mengungkapkan bahwa luka-luka di leher korban menandakan adanya pembunuhan yang dilakukan secara berulang dengan senjata tajam. Selain itu, ditemukan pendarahan di area kepala yang diduga menyebabkan korban kehilangan kesadaran sebelum meninggal dunia. Polisi menduga bahwa pemenggalan kepala korban bertujuan untuk menghapus jejak pelaku.(Zafin)
0 Komentar