Kediri,KOMPASGROUPS.com-Komitmen untuk menciptakan generasi bebas narkoba kembali digaungkan oleh WRC BIRENDRA Jombang melalui aksi nyata dalam Jambore Daerah Kesetaraan (DIKTARA) 2025 Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di kawasan wisata Lembah Kelud, Kediri, ini diikuti oleh ratusan peserta dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) se-Jawa Timur, dengan tujuan membangun wawasan, karakter, dan kepedulian sosial peserta didik program kesetaraan.
Dalam momen tersebut, WRC BIRENDRA Jombang dipercaya mengisi sesi penting bertajuk “Edukasi Bahaya Narkoba dan Upaya Pencegahannya” sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Ketua WRC BIRENDRA Jombang, Adi Waluyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa generasi muda, khususnya mereka yang menempuh pendidikan kesetaraan, memiliki potensi besar menjadi agen perubahan di lingkungannya. Namun, mereka juga rentan terhadap berbagai ancaman, termasuk narkoba.
“Edukasi dini adalah kunci utama. Kita ingin mereka tidak hanya memahami bahaya narkoba, tetapi juga mampu menjadi penyebar pesan positif di lingkungan masing-masing,” ujar Adi di hadapan peserta yang antusias mengikuti sesi penyuluhan.
Adi menegaskan bahwa partisipasi WRC BIRENDRA di kegiatan jambore ini merupakan wujud kepedulian dan dukungan terhadap pemerintah dan masyarakat dalam membangun Jawa Timur yang sehat, cerdas, dan bebas narkoba.
Sesi penyuluhan dipandu oleh Budi Utomo, Kepala Divisi Penyuluhan WRC BIRENDRA. Dalam pemaparannya, Budi mengajak peserta mengenal berbagai jenis narkoba, efek merusak yang ditimbulkan pada fisik, mental, hingga kehidupan sosial, serta cara mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba di sekitar mereka.
Lebih jauh, Budi membagikan strategi pencegahan praktis yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, mulai dari membangun komunikasi yang baik, berani berkata tidak, hingga langkah pelaporan jika menemukan indikasi peredaran gelap narkoba.
Sesi ini dikemas secara interaktif dengan diskusi kelompok, tanya jawab, dan simulasi sederhana, sehingga peserta dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan.
Menurut panitia, setidaknya ada tiga tujuan utama dari penyuluhan ini:
1. Meningkatkan pemahaman warga belajar terhadap bahaya narkoba dan dampaknya.
2. Menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga diri dan lingkungan dari penyalahgunaan narkoba.
3. Membekali peserta dengan pengetahuan praktis tentang strategi pencegahan dan pelaporan terhadap peredaran narkoba.
Harapannya, para peserta tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing, membawa pesan anti-narkoba ke sekolah, keluarga, dan lingkungan mereka.
Di akhir penyuluhan, Adi Waluyo menegaskan bahwa kegiatan edukasi seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga merambah ke wilayah lain di Jawa Timur.
“Kami ingin Jambore ini menjadi titik awal kolaborasi lebih luas antara lembaga pendidikan nonformal dan komunitas peduli narkoba. Bersama-sama, kita bisa membangun benteng yang kuat bagi generasi muda dari ancaman narkoba,” pungkasnya.
Dengan semangat itu, WRC BIRENDRA Jombang berharap kehadirannya di Jambore Daerah Kesetaraan 2025 tidak hanya menambah pengetahuan peserta, tetapi juga menumbuhkan gerakan sosial positif demi terciptanya masyarakat Jawa Timur yang lebih sehat, produktif, dan bebas narkoba.(Zafin)
0 Komentar