Atlet Berprestasi Dicoret dari Daftar Porprov, Wali Atlet Sepatu Roda Jombang Mengadu ke DPRD

Jombang,KOMPASGRUPS.com-Sejumlah wali dari atlet sepatu roda Kabupaten Jombang mengadu kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jombang, HM Syarif Hidayatullah, ST, MMT yang akrab disapa Gus Sentot setelah anak-anak mereka dicoret secara sepihak dari daftar kontingen Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.

Tujuh atlet sepatu roda Jombang yang dikenal sebagai penyumbang medali terbanyak dalam berbagai kejuaraan resmi, secara mengejutkan dicoret dari daftar atlet yang akan diberangkatkan ke Porprov Jatim. Pencoretan itu dilakukan oleh Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jombang tanpa pemberitahuan dan alasan yang jelas.

Atlet yang dicoret adalah Rendra Pandu Hermawan, Azizurrohmat Al Baihaqi, Schatzi Setya Ridho Illahi, Evelyn Anindya Ervaputri, Muhammad Sultan Abqori Azzam, Iftitah Azzahra Masaid, dan Jadzia Lubna Chestiana. Ketujuhnya adalah atlet unggulan yang selama ini membawa harum nama Jombang di tingkat provinsi maupun nasional.

Pihak yang menjadi sorotan adalah Ketua Pengkab Porserosi Jombang selaku pengambil keputusan pencoretan, serta pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jombang yang turut bertanggung jawab terhadap pembinaan olahraga di daerah.

Para wali atlet yang tergabung dalam Paguyuban Wali Atlet Sepatu Roda Jombang pun mengambil langkah dengan mengadukan persoalan ini langsung kepada Gus Sentot.

Pertemuan berlangsung pada Sabtu, 7 Juni 2025, di kediaman salah satu wali atlet di Kabupaten Jombang. Gus Sentot secara langsung datang ke lokasi untuk mendengarkan keluhan para orang tua.

Hingga berita ini diturunkan, alasan pencoretan belum dijelaskan secara resmi oleh pihak Porserosi Jombang. Namun para wali menduga ada unsur ketidakadilan karena beberapa atlet pengganti yang masuk ke daftar Porprov justru tidak lolos seleksi resmi bahkan ada yang sama sekali tidak mengikuti seleksi.

“Kami merasa sangat dirugikan. Anak-anak kami sudah melalui proses Puslatkab, didanai dari APBD melalui KONI, dan punya prestasi nyata. Tapi justru dicoret tanpa alasan yang masuk akal,” keluh salah satu wali atlet.

Gus Sentot menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia menyoroti pentingnya integritas, akuntabilitas, dan keberpihakan terhadap atlet berprestasi dalam pengelolaan olahraga daerah. Ia juga meminta para wali untuk menjaga semangat dan mental para atlet muda yang sedang menghadapi situasi tak adil ini.

“Saya akan bantu kawal. Ini bukan hanya soal nama yang dicoret, tetapi juga soal prinsip keadilan dan masa depan anak-anak kita,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar para wali segera melakukan koordinasi dengan Pengurus Provinsi Porserosi Jawa Timur, sekaligus membuka ruang audiensi resmi agar konflik ini tidak berlarut.

Jika tidak segera ditangani secara transparan dan profesional, kasus ini dikhawatirkan akan mencoreng nama baik dunia olahraga Jombang, serta menghambat pembinaan atlet-atlet muda yang selama ini telah menunjukkan dedikasi dan prestasi.

Para wali berharap KONI, Porserosi, dan Pemkab Jombang segera mengambil langkah tegas untuk mengusut dan menyelesaikan persoalan ini, demi menjaga kepercayaan publik dan masa depan olahraga Jombang.(Zafin)

Posting Komentar

0 Komentar