Banyuwangi,KOMPASGRUPS.Com- Kemacetan panjang yang melibatkan armada pengangkut tebu milik PTPN 1 Regional 5 telah menyebabkan kerugian bagi berbagai pihak, termasuk para penebang, pengangkut, hingga beberapa para driver. Masalah ini semakin parah setelah beberapa driver memilih untuk mogok kerja selama kurang lebih empat hari, sebagai bentuk protes atas lambatnya proses penggilingan di pabrik.
Sejumlah driver yang terlibat dalam peristiwa ini mengungkapkan bahwa penundaan yang terjadi di pabrik penggilingan tebu telah menyebabkan antrean panjang di jalan-jalan menuju pabrik. Salah seorang driver mengungkapkan bahwa lambatnya penggilingan menyebabkan armada pengangkut tebu terhambat, sehingga menciptakan kemacetan yang berkepanjangan.
"Proses penggilingan yang lambat membuat kami tidak bisa melakukan pengangkutan dengan efisien. Akibatnya, armada kami terjebak dalam kemacetan panjang," kata salah satu driver yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, beberapa pihak juga menyebutkan bahwa pihak manajemen, terutama General Manager (GM) di PTPN 1 Regional 5, diduga melakukan pembiaran terhadap masalah yang sudah berlarut-larut ini. Dalam hal ini, pimpinan perusahaan dinilai tidak cukup tanggap terhadap keluhan dari para pekerja dan driver yang mengalami kesulitan.
Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya, jika masalah ini tidak segera ditangani dengan serius, bisa berpotensi merugikan perusahaan dalam jangka panjang, baik dari segi produksi maupun hubungan dengan pekerja.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PTPN 1 Regional 5 belum memberikan klarifikasi resmi mengenai penyebab utama kemacetan dan tindakan yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. Namun, masyarakat dan pihak terkait berharap perusahaan dapat segera mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang dan untuk memastikan kelancaran operasional dalam proses pengangkutan tebu. Sehingga potensi kerugian cukup besar yang di alami oleh pihak vendor maupun perkebunan secara materil dan immateril bisa di cegah.
Sebagian driver dan pihak terkait berharap agar pihak perusahaan dapat lebih memperhatikan kesejahteraan para pekerja dan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Ke depannya, diharapkan proses penggilingan dapat berjalan lebih efisien sehingga kemacetan tidak lagi terjadi.
Sementara, ketua info Warga banyuwangi menilai hal tersebut akan menjadi presiden buruk apabila pihak Terkait.
Abi Arbain (Ketua IWB) menyampaikan bahwa dampak buruk dari macetnya armada pengangkut tebu ada banyak pihak yang di rugikan.
"Ketika terjadi Armada pengangkut tebu macet seperti itu, yang jelas dugaan kami pihak yang dirugikan bukan hanya PT SGN saja, bahkan seperti supir, penebang, dan pihak Griber, kenapa pihak Griber?! Karena pihak Griber yang estimasinya dapat sekian ton akhirnya turun dari prediksi lantaran terjadi macet itu tadi." Ucapnya Ketua IWB
Abi Arbain juga menambahkan terkait sebab musabab tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan pihak Jendral Manager Perkebunan adalah pemangku wilayah harus segera turun tangan.
"Kami duga Jendral Manager 'JM' mengetahui hal ini namun sayangnya kuat dugaan kami sengaja dibiarkan, dan jika JM justru diam atau tutup mata lantas apa fungsi dia sebagai pemangku wilayah, apakah dia akan membiarkan atau menonton saja ketika pendapatan BUMN melalui tebu yang ada di wilayah PTPN 1 Regional 5 ini rugi." Tegasnya dia
Tidak hanya itu saja, dengan keras ketua IWB menolak lupa progam swasembada gula yang merupakan program Presiden Prabowo
Menolak lupa suatu pernyataan wapres yang disampaikan ke publik bahwa, "Saat ini kondisi sektor gula nasional masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari kualitas tebu yang belum maksimal, hingga permasalahan seperti ketersediaan pupuk, bibit, dan proses mekanisasi. Namun demikian, pemerintah optimis bahwa dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari seluruh pihak terkait lainnya, target swasembada gula dapat tercapai sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto." Ungkap Abi menirukan wapres.
Masih dengan Abi, "Lalu bagaimana mana bisa mencapai target swasembada gula kalau permasalahan seperti yang terjadi saat ini di PTPN 1 regional 5.tentu hal tersebut semestinya pihak GM PG Glenmore ikut bertanggung jawab,"ungkap Abi Arbain
Hingga berita ini muat pihak-pihak terkait belum dapat di konfirmasi. (Tim)
0 Komentar