Banyuwangi,KOMPASGRUPS.com- Diduga kuat para pasukan tengkulak BBM dari luar kota banyuwangi sengaja memanfaatkan penutupan jalan lintas gumitir guna meraup untung lebih besar dari penjualan BBM subsidi jenis pertalite.
Langkanya BBM di sejumlah kota serperti jember dan bondowoso menjadi ajang mencari keuntungan bagi para tengkulak BBM nakal hingga meluas ke kota banyuwangi. Selasa malam.(29/7/2025)
Setelah terpantau membeludaknya antrian para pasukan Tengkulak dadakan di beberapa SPBU wilayah Kabupaten Banyuwangi, kini justru normal. Bahkan antrian justru berada di baris BBM non subsidi pertamax dan pertamax turbo.
Berbeda pada malam kemarin dan siang hari tadi yang masih terlihat para pasukan tengkulak dari jember dan bondowoso tersebut dengan bebasnya mengisi jerigen dari tangki kendaraan di pinggir-pinggir jalan nasional genteng - kalibaru dengan jenis BBM subsidi pertalite.
Hal tersebut di katakan Okta Yang mengaku sempat ikut serta membubarkan para tengkulak di depan SPBU 54.684.15 Genteng Wetan.
" Tadi bersama warga memang sempat membubarkan para tengkulak BBM yang mangkal di depan SPBU genteng wetan,Karena sangat meresahkan dan sama sekali tidak nyaman. Mereka seolah olah dengan bebasnya mengisi jerigen dari tangki motor dan tidak mengidahkan orang lain yang akan mengisi BBM."terang okta warga desa Genteng Wetan
Selain itu, masih menurut nya" Kali ini tidak lagi ada antrian, kemungkinan mereka dominan hanya membeli jenis BBM pertalite, yang kini di jual dengan harga Rp 25.000.00- 30.000.00 per 1 kemasan air mineral besar. Sehingga keuntungan akan lebih besar,di karenakan pada spbu genteng wetan telah habis,bisa jadi pindah ke tempat lain," Jelas nya pada awak media
Sementara dampak dari kondisi tersebut justru di beberapa wilayah banyuwangi yang meliputi kecamatan kalibaru, glenmore dan kecamatan genteng kesusahan saat mengisi BBM.
“Seharuse di batasi yang dari barat gunung, kasihan warga lokal, padahal BBM gak langka tapi kok susah yang mau beli," Imbuh DW
Di harapkan adanya tindakan tegas dari pihak-pihak terkait, dengan harapan agar tidak lagi menjadi ajang bisnis para oknum penimbun BBM. (Tim)
0 Komentar