(Foto diambil dari akun resmi Aktivis Sadar Hukum Banyuwangi)
BANYUWANGI, KOMPASGRUPS.COM– Sebuah video yang diunggah oleh Sugiarto dari komunitas sadar hukum mengguncang Desa Genteng Kulon. Proyek plengsengan Dinas PU Pengairan Jatim yang seharusnya membawa berkah,
justru menyisakan tanya dan kekecewaan mendalam. Tanpa papan nama, tanpa kejelasan anggaran, proyek ini berdiri angkuh, seolah mengejek transparansi yang didambakan rakyat.senin (29/9/2025)
"Kami merasa seperti diabaikan. Proyek ini dibangun di tanah kami, tapi kami tidak tahu menahu soal dananya dari mana, berapa nilainya," ungkap Sugiarto dengan nada geram dalam videonya.
Ketidakjelasan ini bukan hanya soal administrasi, tapi juga soal harga diri. Rakyat merasa haknya dirampas, diperlakukan seperti orang asing di tanah sendiri. Kontraktor pelaksana seolah punya kekuatan magis, membangun tanpa peduli suara-suara sumbang yang mulai berani mempertanyakan.
seorang tokoh masyarakat setempat, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Dulu, kami dijanjikan pembangunan yang transparan, yang melibatkan partisipasi masyarakat. Tapi apa yang kami lihat sekarang? Proyek siluman yang hanya menguntungkan segelintir orang," ujarnya dengan nada getir.
Kini, harapan rakyat Genteng Kulon tertuju pada Kementerian terkait. Maukah mereka membuka mata, menelisik proyek misterius ini, dan mengembalikan hak rakyat atas informasi? Atau, mereka akan memilih bungkam, membiarkan ketidakadilan merajalela, dan memupuk kekecewaan yang semakin membara? Waktu akan menjawab. (Red)