(Foto Warga Dan Pemerintah Daerah Saat di lokasi Jembatan desa Kandangan)
Banyuwangi, KOMPASGRUPS.COM - 16 Oktober 2025 – Masyarakat Desa Sarongan dan Desa Kandangan, bersama para pengemudi armada, menggelar aksi damai menuntut pembangunan segera jembatan utama yang menghubungkan kedua desa. Aspirasi ini disuarakan lantaran jembatan darurat yang ada dinilai tidak memadai, terutama karena hanya diperuntukkan bagi kendaraan pribadi dengan batas ketinggian 2 meter.
"Jembatan darurat ini tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. Kami, para pengemudi armada, kesulitan melintas. Perekonomian desa juga terhambat," ujar salah seorang perwakilan pengemudi armada dalam orasinya.
Aksi ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU-CKPP) hadir langsung melakukan survei jembatan, didampingi Kapolresta Banyuwangi, Dandim 0825 Banyuwangi, Wakil Bupati Banyuwangi, Ketua DPRD Banyuwangi, Kesbangpol, serta kepala desa dari Sarongan, Kandangan, dan Sumber Agung.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, warga dengan tegas meminta agar pembangunan jembatan utama dapat direalisasikan tahun ini. Namun, harapan tersebut tampaknya harus tertunda. Wakil Bupati Banyuwangi menjelaskan bahwa anggaran untuk tahun ini telah mencapai tahap final, sehingga realisasi anggaran untuk pembangunan jembatan baru dapat dialokasikan pada tahun 2026 mendatang.
"Kami memahami betul aspirasi masyarakat. Namun, karena anggaran sudah final, pembangunan jembatan akan kita prioritaskan di tahun 2026," jelas Wakil Bupati Banyuwangi.
Meskipun demikian, pemerintah daerah berjanji akan terus berupaya mencari solusi sementara untuk mengatasi masalah transportasi yang dihadapi warga. Diharapkan, jembatan utama dapat segera dibangun agar aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dapat kembali berjalan normal. (Atmaja)
