-->

Food

Iklan

Harjaba ke-254: Konser Gratis yang "Sulit Dicapai" Rakyat

Kamis, Desember 18, 2025, 11:04:00 AM WIB Last Updated 2025-12-18T04:04:07Z

BANYUWANGI,KOMPASGRUPS.COM - 19 Des 2025,Peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-254 dengan tema Jogopati yang akan digelar besok (20 Desember) di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) hadir sebagai wujud hiburan gratis bagi masyarakat. Namun, mekanisme pendaftaran tiket yang harus melalui aplikasi Smartkampung justru menyisakan lebih banyak pertanyaan ketimbang kesenangan, bahkan dinilai menyimpang dari esensi "pesta rakyat" yang seharusnya diwujudkan.

 

Dilansir dari informasi resmi, tiket sejumlah 500 buah per hari dibuka mulai 15 Des pukul 19.00 WIB secara daring. Namun realitanya, tiket ludes hanya dalam hitungan detik setelah pendaftaran dibuka. Kondisi ini membuat sejumlah warga merasa kecewa dan merasa adanya ketidakadilan.

 

Warga Desa Wonosobo berinisial YY mengaku telah mengikuti seluruh prosedur namun tetap gagal mendapatkan tiket. Ia menyoroti keluhan yang juga dirasakan orang tuanya yang tidak terbiasa dengan teknologi digital (gaptek).



"Katanya hiburan rakyat, tapi kenyataannya sulit diakses. Orang tua saya ingin menonton, tapi tidak bisa mengoperasikan ponsel untuk mendaftar," ucapnya dengan nada penuh kecewa.

 

Keluhan serupa juga datang dari warga Kelurahan Kertosari berinisial GA yang menyindir adanya kesenjangan akses. Menurutnya, sementara rakyat biasa harus berebut tiket dengan sia-sia, seolah-olah pejabat dan ASN dapat mengakses acara tanpa hambatan apapun.



"Seolah hanya untuk kalangan tertentu, bukan untuk rakyat banyak," tukasnya.

 


 

Perayaan hari jadi daerah seharusnya menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan memberikan akses yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, kebijakan yang mengharuskan penggunaan aplikasi digital tanpa alternatif pendaftaran konvensional justru menciptakan hambatan baru—terutama bagi kelompok lansia, masyarakat yang kurang mampu memiliki perangkat pintar, atau yang belum terbiasa dengan teknologi.

 

Masih menjadi pertanyaan besar mengapa pemerintah tidak menyediakan opsi pendaftaran secara langsung atau melalui pos pelayanan masyarakat di setiap desa/kelurahan. Selain itu, klaim bahwa tiket ludes dalam waktu singkat juga memunculkan kecurigaan terkait transparansi dalam sistem pendaftaran. Apakah benar kuota tersebar merata, ataukah terdapat mekanisme yang membuat sebagian kalangan lebih mudah mendapatkan akses?

 

Lebih jauh, jika perayaan hari jadi hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki akses teknologi dan kecepatan jaringan yang memadai, maka acara tersebut hanya akan menjadi simbol seremoni yang jauh dari semangat kebersamaan. Harapan masyarakat akan evaluasi terhadap sistem distribusi tiket bukan tanpa alasan—mereka menginginkan Harjaba benar-benar menjadi milik bersama, bukan milik segelintir orang yang beruntung atau memiliki akses khusus.

 

Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan masyarakat yang tengah menggema.

(Tim)

Komentar

Tampilkan

  • Harjaba ke-254: Konser Gratis yang "Sulit Dicapai" Rakyat
  • 0

Terkini

Music